Bulan Desember 2013 kemarin, saya
telah mendapat izin Allah untuk menginjakan kaki di bumi Allah yang lain yaitu
Jepang. Keinginan yang sudah terpatri di dalam hati semenjak dulu. Perjuangan
yang luar biasa yang harus saya lalui untuk bisa menginjakkan kaki disana.
Pertama
kali, turun di Bandara Internasional Kansai di Osaka, kami harus melewati
imigrasi, menuliska seperti form yang memberikan informasi kita kesana untuk
apa bahkan berapa uang yang dibawa. Sidik jari kita diperiksa serta kita
difoto, saat keluar kami naik sebuah kendaraan mirip kereta tapi itu kendaraan
otomatis yang membawa kita dari tempat turun dari pesawat ke bandaranya,
benar-benar meringankan dan otomatis, berbeda dengan di kuala lumpur yang harus
berjalan kaki sangat jauh.
Bandara
Kansai sungguh indah, bandara tersebut terletak di atas laut.
Foto diatas adalah salah satu
bagian bandara, bandara tersebut didominasi dengan kaca. Di sini juga ada
musola yang biasa disebut pray room terletak di lantai 4, ada juga restoran
halal (katanya) di lantai 2, salah satu makanannya yaitu udon, tapi namanya
juga di bandara pasti mahal-mahal.
Banyak sekali mesin otomatis di
setiap pojok di setiap lantai, bahkan satu lantai ada lebih dari satu mesin
namun, isinya memang berbeda-beda. Kalau mesin otomatis di Jepang insyaAllah
aman, pernah sepulang dari Jepang kami melihat esin minum otomatis di stasiun
pasar senen dan mesin tersebut sangat mudah dibuka bahkan saya melihat ada
orang berpakaian biasa mengambil uang dengan mudah, entah petugasnya atau bukan
yang jelas dia setelah ambil uang tidak langsung pergi menunggu beberapa saat
apakah ada pembeli lagi atau tidak saat ada petugas stasiun dia pun menjauh.
Ini adalah salah satu tempat
informasi mengenai rute bis di daerah Osaka. Di lantai 2 bandara ini juga
terdapat stasiun, semua kendaraan mungkin ada disini, dari kereta, taksi, bis,
limousine, dsb. Karena memang Bandar ini terletak di pinggiran kota.
Saya sempat keluar dari lantai 2
bahkan di lantai 4 dan di setiap lantai ada jalan rayanya, dan disini juga ada
hotel dan supermarket yang langsungterhubung dengan bandara, tapi saya lebih
milih tidur di bandara.
sumber foto: dokumentasi pribadi
0 komentar:
Posting Komentar