Rabu, 26 Februari 2014

Akhirnya Punya SIM C

           Setelah Allah memberi rizki saya untuk memiliki sepeda motor, Alhamdulillah akhirnya saya pun mempunyai surat izin mengemudi. Ada beberapa pengalaman saya saat saya membuat SIM. Mungkin ada langkah-langkah saya yang salah namun, inilah yang saya ikuti  sesuai dengan kebiasaan yang ada, karena ketidak tahuan saya.
               Setelah mendapat informasi mengenai cara membuat SIM dari orang-orang yang pernah membuat akhirnya saya mantap membuat karena Alhamdulillah ada dana untuk kesitu.
             Pertama saya menuju ke sebuah LPK, sebenarnya saya tidak tahu alasannya kenapa sebelum ke polres saya harus ke LPK dulu, tapi saya ngikut saja apa kata saudara-saudara saya. Sesampai di LPK saya pun mendaftar dengan menyampaikan bahwa saya mendaftar untuk membuat SIM. Lalu saya diminta foto kopi ktp dan membayar uang sebesar 250.000 rupiah. Saya tidak kaget karena sebelumnya saya sudah mendapat informasi. Saya mendapat nomor urut dan menunggu tes dimulai. Kira-kira jam 9 pagi tes pun dimulai, saya melakuka tes praktek, saya harus mengulangi sampai saya benar-benar bisa melewati rintangan tanpa menurunkan kaki, Alhamdulillah saya lolos dengan nilai B, sepertinya semua peserta mendapat nilai yang sama. Lalu saya dan peserta lain harus melalui tes tertulis. Mungkin 250.000 itu harga pelatihan singkat kami, di dalam kami diberi informasi tentang berkendara, sungguh jika semua menaati peraturan yang sudah ditentukan, transportasi akan lebih lancer dan akan jarang terjadi kecelakaan namun pada kenyataannya saat saya ingin mematuhi lalu lintas, missal belok kiri ikuti lampu saat saya berhenti malah saya diklakson banyak sepeda motor di belakang saya bahkan dimarahi bapak-bapak. Padahal peraturan itu dibuat untuk kita juga. Pada intinya kita bakal lolos untuk tes tertulis. Jadi kita menggunakan tombol benar salah, soal akan berjalan satu-satu dan setiap soal diberi kesempatan 10 detik untuk menjawab. Bahkan saat penjelasan contoh soal itulah nanti soal yang keluar. Saya pun mendapat nilai 30 artinya saya lulus, nilai kelulusan akanmuncul di layar karena kita menggunakan program otomatis, tapi jangan kawatir jika di layar tidak lulus karena ada penawaran khusus. Lalu saya mendapat sertifikat dan saya pun menuju polres.
                Kedua, saya harus periksa kesehatan. Biasa berat badan, tinggi badan dan golongan darah, dan dilihat secara fisik, missal pakai kacamata atau tidak, dan kami harus membayar 20.000. saya medapat kertas keterangan, dari berkas yang saya dapat di LPK da ditambah surat kesehatan itu saya baru bisa ambil formulir pembuatan SIM, diisi dan diserahkan lagi. Saya pun dipanggil untuk tes tertulis, saya kira sudah tidak tes lagi, ternyata di LPK itu latihan untuk menghadapi tes di Polres, langkah-langkahnya sama bahkan banyak soal yang sama namun ada yang mengecoh juga karena gambarnya tidak jelas, kalau terjadi seperti itu ada petugas yang mengajari kami, bahkan kami bleh saling memberi tahu, mungkin kalau tidak seperti itu tidak aka nada yang lulus kali ya,,, sudah ke LPK dan sudah dibantu saja masih banyak yang tidak lulus, dari 9 orang yang satu ruangan dengan saya pun hanya 4 yang lulus dengan nilai minimal 25, saya mendapat 28, karena sempeat terkecoh dengan 2 soal yang mirip dengan soal di LPK dan ternyata beda. Seharusnya yang tidak lolos itu baru boleh kembali 14 hari kemudian, namun ada penawaran khusu yang saya tidak tahu namun akhirnya mereka pun lulus juga.


sumber gambar  alfitbm.blogspot.com

0 komentar: