Setelah Allah memberi rizki saya
untuk memiliki sepeda motor, Alhamdulillah akhirnya saya pun mempunyai surat
izin mengemudi. Ada beberapa pengalaman saya saat saya membuat SIM. Mungkin ada
langkah-langkah saya yang salah namun, inilah yang saya ikuti sesuai dengan kebiasaan yang ada, karena
ketidak tahuan saya.
Setelah
mendapat informasi mengenai cara membuat SIM dari orang-orang yang pernah
membuat akhirnya saya mantap membuat karena Alhamdulillah ada dana untuk
kesitu.
Pertama
saya menuju ke sebuah LPK, sebenarnya saya tidak tahu alasannya kenapa sebelum
ke polres saya harus ke LPK dulu, tapi saya ngikut saja apa kata
saudara-saudara saya. Sesampai di LPK saya pun mendaftar dengan menyampaikan
bahwa saya mendaftar untuk membuat SIM. Lalu saya diminta foto kopi ktp dan
membayar uang sebesar 250.000 rupiah. Saya tidak kaget karena sebelumnya saya
sudah mendapat informasi. Saya mendapat nomor urut dan menunggu tes dimulai.
Kira-kira jam 9 pagi tes pun dimulai, saya melakuka tes praktek, saya harus
mengulangi sampai saya benar-benar bisa melewati rintangan tanpa menurunkan
kaki, Alhamdulillah saya lolos dengan nilai B, sepertinya semua peserta
mendapat nilai yang sama. Lalu saya dan peserta lain harus melalui tes
tertulis. Mungkin 250.000 itu harga pelatihan singkat kami, di dalam kami
diberi informasi tentang berkendara, sungguh jika semua menaati peraturan yang
sudah ditentukan, transportasi akan lebih lancer dan akan jarang terjadi
kecelakaan namun pada kenyataannya saat saya ingin mematuhi lalu lintas, missal
belok kiri ikuti lampu saat saya berhenti malah saya diklakson banyak sepeda
motor di belakang saya bahkan dimarahi bapak-bapak. Padahal peraturan itu
dibuat untuk kita juga. Pada intinya kita bakal lolos untuk tes tertulis. Jadi
kita menggunakan tombol benar salah, soal akan berjalan satu-satu dan setiap
soal diberi kesempatan 10 detik untuk menjawab. Bahkan saat penjelasan contoh
soal itulah nanti soal yang keluar. Saya pun mendapat nilai 30 artinya saya
lulus, nilai kelulusan akanmuncul di layar karena kita menggunakan program
otomatis, tapi jangan kawatir jika di layar tidak lulus karena ada penawaran
khusus. Lalu saya mendapat sertifikat dan saya pun menuju polres.
Kedua,
saya harus periksa kesehatan. Biasa berat badan, tinggi badan dan golongan
darah, dan dilihat secara fisik, missal pakai kacamata atau tidak, dan kami
harus membayar 20.000. saya medapat kertas keterangan, dari berkas yang saya
dapat di LPK da ditambah surat kesehatan itu saya baru bisa ambil formulir pembuatan
SIM, diisi dan diserahkan lagi. Saya pun dipanggil untuk tes tertulis, saya
kira sudah tidak tes lagi, ternyata di LPK itu latihan untuk menghadapi tes di
Polres, langkah-langkahnya sama bahkan banyak soal yang sama namun ada yang
mengecoh juga karena gambarnya tidak jelas, kalau terjadi seperti itu ada
petugas yang mengajari kami, bahkan kami bleh saling memberi tahu, mungkin
kalau tidak seperti itu tidak aka nada yang lulus kali ya,,, sudah ke LPK dan
sudah dibantu saja masih banyak yang tidak lulus, dari 9 orang yang satu
ruangan dengan saya pun hanya 4 yang lulus dengan nilai minimal 25, saya
mendapat 28, karena sempeat terkecoh dengan 2 soal yang mirip dengan soal di
LPK dan ternyata beda. Seharusnya yang tidak lolos itu baru boleh kembali 14 hari
kemudian, namun ada penawaran khusu yang saya tidak tahu namun akhirnya mereka
pun lulus juga.
sumber gambar alfitbm.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar