Di tempat
baru ini aku memiliki kesenangan atau hobi baru yaitu silaturahim setiap
weekend. Awalnya aku berpikir tentang silaturahim karena aku masih sangat baru
disini, aku belum punya teman. Sampai akhirnya aku kenalan satu per satu lalu
aku tanyakan nomernya, lewat sms aku tanyakan kesediaan mereka untuk aku
kunjungi.
Ekspedisi silatuhim pertama, aku ke rumah seorang teman kantor, dia seorang
ibu dengan dua orang anak. Aku merasa cocok karena dari penampilan, kami
memiliki kemiripan. Dari sini aku dapat cerita
dan makna yang begtu dalam. Dia sebutlah namanya Mba Rinda. Aku belajar
perjuangan yang sangat gigih. Aku dan mbanya satu almamater, tapi aku s1 nya mba
Rinda D3 nya. Dia bercerita sehabis lulus dia tidak langsung bekerja, karena
merasa merepotkan keluarga, akhirnya dia mengirim lamaran sebagai kasir di
sebuah swalayan di jogja dan akhirnya beberapa saat dia menjadi kasir. Tidak ada
rasa malu, yang penting sudah tidak memberatkan keluarganya lagi. Kemudian ada
tes pns dan mbanya pun mengikuti lalu diterima. Mba Rinda mengawali karirnya di
Batam, jauh dari keluarga bahkan jauh dari suaminya. Inilah perjalanan yang
harus dilalui oleh Mba Rinda, tapi jujur aku salut, bagaimana oerjuangannya,
bangun tengah malam, susah air dll. Bahkna saat mengandung dia sendirian dan
harus berjuang namun, akhirnya ditemani oleh keluarganya. Alhamdulillah berbuah
hasil. Pendapatn yang lumayan namun harus jauh dengan keluarga, maka Mba Rinda
memutuskan untuk pindah ke kampong halamannya. Berkumpul dengan suami dan
anak-anaknya meski harus meninggalkan pekerjaan dengan bayaranyang jauh diatas
sekarang. Yang aku lihat sekarang adalah keistiqomahan mba Rinda dalam
profesionalitas dalam bekerja dan juga dalam beribadah,. Yang terbersit dari
Mba Rinda adalah seorang peremouan tangguh. Aku harus belajar banyak dari Mba
Rinda. Aku tidak boleh muah mengeluh karena Allah Maha Melihat segala bentuk
usaha dan doa hamba Nya.