Satu tantangan besar bagi para
mahasiswa yang diterima aplikasinya untuk mengikuti konferensi adalah dana.
Untuk ke luar negri itu tidak sedikit dana yang dibutuhkan. Beberapa pengalaman
saya dan teman-teman lain yang mencari dana untuk mengikuti konferensi.
Melanjutkan kisah saya sebelumnya yang dapat kesempatan untuk mengikuti
konferensi internasional di kumamoto, jepang. Pada saat itu pengumumannya
adalah kira-kira 37 hari menjelang keberangkatan. Seketika segera yang
terlintas di pikiran saya adalah bagaimana saya dan teman-teman bisa mencari
dan untuk membantu kami mengikuti konferensi tersebut.
Langsung
saat itu terpikirkan teman-teman saya yang pernah ke luar negri, saya bertanya
dan akhirnya saya mendapat contoh proposal dari kakak angkatan saya beda
jurusan tapi masih satu fakultas. Karena saat itu rencana awal yang akan
berangkat berlima, maka kami membentuk tim untuk mencari dana. Kami memperbaiki
proposal dan melist perusahaan-perusahaan yang akan kami kirimi proposal kami.
Dan ternyata semua itu tidak semudah seperti apa yang kami rencanakan. Proposal
kami tertahan di dekanat, banyak yang membuat proposal kami tertahan, misalnya
bapak yang seharusnya menanda tangani pergi keluar kota maka kami harus
menunggu beberapa hari, beberapa hari naik lagi ternyata proposal kami mendapat
revisi. Rencannya kami akan mengajukan ke universitas dan itu harus melalui
fakultas, dari beberapa kali revisi ternyata pihak fakultas tidak bisa membantu
dana untuk kami dan kami pun tidak mendapat dari universitas. Dan proposal
untuk sponsor pun tidak ditanda tangani.
Malam
itu saya sungguh pusing, merasa berjuang sendiri-sendiri, saya menyadari bahwa
tim kami belum kompak. Tidak ada koordinasi yang berjalan, semuanya berjalan
dengan santai. Tanpa banyak piker lagi karena waktu yang sudah sangat mepet,
saya akhirnya nekad mengajukan proposal tersebut ke alumni geodesi. Dan memang
perjalannannya tidka mudah, saya harus kena kritik pedas, tegur, karena
proposal yang kurang baik, tim yang kurang kompak. Karena saat itu saya yang
menjadi barisan depan maka saya yang kena, namun sejujurnya apapun perkembangan
yang terjadi saya share dengan teman-teman. Ini menjadi salah satu konsekuansi
yang harus saya terima. Namun, Allah memberikan titik terang, dana sedikit demi
sedikit akhirnya masuk ke rekening. Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan,
kami menyebutnya donator karena mereka tidak mengharapkan balasan apapun.
Hikmah :
1. Ada
beberapa yang saya renungkan, untuk tembus ke konferensi di luar negeri yang
jenisnya presentasi tanpa ada output kompetesi atau jurnal termasuk mudah.
Tantangan selanjutnya adalah jika kita tidak punya biaya, kita akan mencari
dana untuk memenuhi kebutuhan untuk bisa mendatanginya.
2. Jika
memang sampai H-7, dengan logika dan perhitungan tidak bisa mencapai dana yang
dibutuhkan, lebih baik jangan terlalu memaksakan diri. Apalagi mengambil jalan
untuk berhutang, hal tersebut sangat tidak disarankan
3. Menurut
pengalaman teman-teman saya, ada beberapa instansi yang bisa membantu dana
bahkan dalam jumlah yang besar, seperti Dikti dan Kemenpora.
4. Untuk
mencari donator, harus diperhatikan dalam penyusunan proposal, karena proposal
adalah jalan kita untuk menyampaikan maksud kita.
5. Kalau
memang ingin sekali berangkat, jangan pernah lelah atau menyerah dan
berusahalah lebih keras dari orang lain.
Dana yang kita terima merupakan amanah, meski
donatur tidak mengharapkan apapun namu, hal tersebut merupakan amanah kita di
hadapan Allah.
Maaf dengan sangat karena laptop penulis berganti dan filenya belum sempat di back up maka file-file tentang sponshorship hilang. jika ingin bertanya lebih lanjut bisa hubungi lewat facebook: Saptiana Mardhiyah atau twitter: @Tia_saptiana. Terima kasih
5 komentar:
maaf mas. saya juga sedang bingung mau ajukan proposal untuk konfrensi internasional. saya tidak tau bagaimana bentuknya. apabila berkenan mas bisa tidak mengirimkan tmplatenya ke emaik saya ramadhani.nst@gmail.com trimkasih :)
Bisa kah saya juga dikirimkan templatenya? Ini alamat email saya megatarinoor@gmail.com trims
Apakah saya juga boleh dikirimkan templatenya ke alamat adriandarmawan48@gmail.com
Trimakasih
saya juga boleh dikirimkan templatenya ryanfahlepie@gmail.com
Terima kasih banyak :)
Maaf dengan sangat karena laptop penulis berganti dan filenya belum sempat di back up maka file-file tentang sponshorship hilang. jika ingin bertanya lebih lanjut bisa hubungi lewat facebook: Saptiana Mardhiyah atau twitter: @Tia_saptiana. Terima kasih
Posting Komentar