Ini adalah hal yang membuat saya
sering ingin menjadi simpatisan saja, ingin menyampaikan kebenaran dengan gaya
sendiri, karena saat bergabung di jamaah ini harus siap menelan kekecewaan
apalagi kalau melihat bahwa interaksi kita pun dengan orang biasa yang tak
luput dari salah dan khilaf. Ini bukan tentang kejamaahan secara keseluruhan
tapi tentang jamaah di lingkungan saya saja. Saya bertahan disini semata-mata
hanya mendapat ridho Allah. Meski terkadang saya menginginkan lebih yaitu
ukhuwah tapi ternyata bagi orang yang memiliki karakter seperti saya akan susah
merasakan hangatnya ukhuwah itu dalam jangka waktu yang lama, hanya di
momen-momen tertentu dan sementara.
Saya
menulis ini karena banyak kejadian yang membuat saya agak dongkol di hati tapi
semata-mata kedongkolan itu karena manusia, tapi ya ini jamaah manusia bukan
malaikat saya pun manusia, mungkin malah jangan-jangan ada yang pernah kecewa
karena saya.
Beberapa
kejadian yang membuat saya kecewa akhir-akhir ini, saat saya sedang bersemangat
dengan kelompok ini, tiba-tiba saya tidak tahu info sama sekali, saat yang lain
bahkan mungkin hamipir semua kumpul di satu tempat untuk menuju tempat kumpul,
saya dating sendiri ke tempat kumpul dengan kebingungan tidak ada teman satu “tempat
menuntut ilmu” saya itu. Ternyata saya meman tidak mendapat info itu, pernah
sebelumnya saking tidak mendapat info saya sampai ikut konvoi “tempat menuntut
ilmu” sebelah, dan meang rumput tetangga lebih hijau, konvoi mereka bahkan
sangat teratur dan rapi, dan mereka sangat memperhatikan seorang seperti saya
yang masih amatiran naik motor meski saya tidak satu “tempat menuntut ilmu”.
Mungkin ukhuwah itu baru ada saat mau foto, ketambahan saya biar ramai kali ya.
Sepulang
dari tempat kumpul saya bergabung dengan rombongan satu “tempat menuntut ilmu”
dan seperti dugaan saya, tidak ada ukhuwah untuk saya disini saya hanya
berharap pada Allah saja, 2 kali saya hampir tertabrak, karena saya tidak mau
berjaraj terlalu jauh karena saya tidak tahu jalan, tapi sekali ukhuwah ini
bukan untuk orang seperti saya, saya yang masih amatiran pun tertinggal, sampai
akhirnya saya membiarkan diri saya ketinggalan saat sampai di jalan yang saya
sudah paham. Dan, sekali lagi, saat saya menuju tempat kumpul kedua tidak ada satupun
orang yang saya lihat disana, dimana mereka, kenapa as awal tidak dikasih tau
kalau harus kumpul dimana, pas awal keberangkatan Cuma dibilang langsung ke
tempat kumpul tapi kenapa tidak ada satu pun orang disana, satu hari dua kali
jadi yang paling awal karena ketidak tahuan, sms pun lama dibalas. Dan, karena
kecewa serta sudah ashar saya memutuskan untuk kembali ke kos, serius itu sedih
banget. Sampai saya sudah mendaftar menjadi pemilih di tps kampus pun, nama
saya tidak ada. Mungkin ini ujian untuk saya.
Harus
siap kecewa, saat kondisi atau acara kejamaahan saya sering merasa “tidak
berarti” sekali lagi untuk orang yang berkarater seperti saya jadi jika Anda
memiliki karakter seperti saya harus siap “tidak berarti”. Saya adalah tipe
sangat pendiam (kalau di kelompok ini) dan cenderung sangat introvert, memiliki
postur cukup besar, jadi saya sering bawa motor sendiri karena tidak jarang
tidak ada yang “bisa” memboncengkan saya.
Saya
ingin memiliki ukhuwah itu, melihat teman sebelah yang memiliki karakter
berbeda, dia sangat terlihat memiliki ukhuwah itu. Oh ya yang masih saya ingat,
ini hal kecil si Cuma semakin menguatkan saya kalau saya “tidak dianggap” di
lingkungan ini, hari itu 23 Maret, saya mendapat jarkoman yang ternyata itu
menyebar mungkin semua kader di teknik, pemberitahuan hari itu milad 2 orang
petinggi sebuah organisasi, tapi itu di kirim untuk semua saya pun
mendapatkannya, tapi tidak ada nama saya di sms itu, padahal yang mengirim sms
itu mengenal saya, bahkan kami sempat satu organisasi yang sama saat dia jadi
anggotanya, mungkin itu hal yang sepele tapi itu menguatkan bahwa orang seperti
saya harus siap kecewa karena “tidak dianggap”.
Entah
sampai kapan saya akan bertahan disini, sekali lagi saya harus terus menguatkan
hati saya bahwa saya disini hanya semata-mata mendapat ridho Allah, bukan
karena ingin tergabung dalam lingkaran jamaah.
5 April 2014