Kamis, 12 April 2012

Mulakanlah hidup sebagai ORANG BAIK. Jalanilah sebagai ORANG BENAR. Akhirilah sebagai ORANG MULIA.



Senin, 2 april 2012
Kita semua tumbuh bersama waktu, hanya batu dan benda-benda mati yang tidak bisa tumbuh. Manusia adalah salah satu makhluk
Kalaulah hidup tumbuh bersama waktu, benarkah kita benar2 hidup tumbuh seiring bersama tumbuhnya waktu?
Tentu tumbuhnya manusia berbeda dengan tumbuhnya kambing, kambing semua peternak kambing akan merasa senang jika tumbuhnya kambing disertai dengan bertambahnya berat badan, apalagi kalo mau idul qurban.
Bagaimana kalo manusia? Justru kalo manusia tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya berat badan, hari ini 80 kg besoknya, 81, 83,89 dst. Semakin menjerit karena ini malapetaka.

Allah menciptakan tumbuhnya bukan hanya raga semata, tetapi lebih kepada jiwa, yang termanifestasi di sikap dan perilaku. Di awali dengan tumbuhnya pengertian-pengertian kita.
DULU waktu kecil saat kita dicela oleh orang rasanya gimana? Kalo dihina? Sedih marah sesuatu yang tidak disukai. Sekarang kita dah MAHASISWI kalo dihina masih marah itu berarti pengertiannya tidak tumbuh. Sakit dulu merupakan hal yang tidak menyenangkan, tetapi sekarang? Masih ga menyenangkan, ini pengertiannya belum tumbuh.



Hidup ini ada tahapannya. Tahapan paling awal dari hidup adalah jadilah orang baik, kalo orang menjalani hidup tidak dari orang baik tapi langsung benar, belum tentu benarnya dia menjadikan dia tumbuh, belum tentu benarnya dia mendatangkan manfaat.
Contoh untuk diri: kita sholat sebagai makmum, kita udah belajar menjadi makmum yang benar, salahsatunya ga boleh mendahului imam, dia udah menjadi orang benar tapi belum belajar menjadi orang baik, kemudian imamnya membaca sirat panjang sekali, apa yang harus dilakukan, ya nunggu ya dia harus menunggu surat yang panjang. Ketika dia belum menjadi orang baik dia menunggu sambil kesel atau dongkol. Dia bener ga mau rukuk tapi dia sambil ngedumel dan dongkolnya, dalam benarnya  dia sangat tidak mengandung manfaat.


Kapan seseorang di katakan sebagai ORANG BAIK?
Adalah ketika kita mengaitkan apapun yang terjadi dengan Allah SWT dalam arti yang positif. Bukan dengan yang lain tetapi hanya dengan ALLAH. 
misalkan.....
Kenapa ya seharian ini kok saya mengalami kejadian yang tidak mengenakkan? Oh ini tgl 13,oh ini gara2 saya dekat dengan dia.
Orang yang baik adalah orang yang tidak pernah menyalahkan apapun dan siapapun, tidak ada yang dipersalahkan di dunia ini. Karena semua dikaitkan dengan Allah SWT.
Gara2 kamu demikian,
Hidup ini tidak ada gara-gara adanya hanya atas seijin ALLAH SWT. Kenapa hidup saya sial terus,Tanya ke paratidaknormal, tolong pulang ke rumah ukur pintu rumah, oalah rejeki bapak tidak sesuai dengan ukuran pintu rumah bapak kurang 1 cm. cirri hidup ga  baik adalah masih ada yang dipersalahkan, atau masih ada gara2.
Misalnya orang janji jam7 datang jam8 itu salah betul tapi tidak perlu dikaitkan dengan akibat2 selanjutnya, memang kesanya ada kausalitas, atau sebab akibat.
Dimana saat ada akibat itu terjadi pada kita kita tidak mengaitkan sebab yang dikaitkan dengan makhluk.
Hidup yang baik itu selalu dikaitkan dengan AQIDAH. Ketika ada akibat tidak boleh dikaitkan dengan sebab. Hujan saat kemudian sakit, tidak akan menyalahkan hujan. Ya ALLAH engkau yang menciptakan air, saat aku terbasahi air inilah rencana darimu dan saya yakin ini akan membawaku kearah kebaikan. Nanti kalau saya sampai kampus saya ga bisa masuk karena basah, nyata ga ? belum. Begitu sampai kampus kuliahnya ditunda.

Janjian terlambat, ketika sampai di sana betul-betul keretanya sudah terlambat. Bagi orang yang tidak baik akan merasa rugi, wah tiket kita hangus ni, gara2 kamu datang terlambat, kita susah nih. Peristiea yang tidak mengaitkan dg ALLAH, seolah2 Allah tidak berperan atas keterlambatannya. Karena segala sesuatu terjadi atas ijin ALLAH. Segala sesuatu tidak akan bisa dilepaskan dengan ijin ALLAH SWT, pasti ada kebaikannya. Selalu akan ada solusi. Naik motor tersenggol motor lain. Kalau sebagai orang baik tidak akan nada yang disalahkan.
Apakah dengan demikian kita ga boleh menyalahkan orang yang salah? Karena orang salah tidak perlu disalahkan, jangan pernah menyalahkan orang  yang salah, saat dia di salahkan. Akan jadi netral. Kamu sih!!! Ini sama saja orang salah ketemu orang salah, orang ang salah ketika disalahkan dia akan mengulangi. Orang yang salah itu sudah tau dirinya salah. Orang yang salah itu harus dikuatkan bahwa dia salah kemudian diluruskan (dikasih tau benarnya). Cuma kemudian ada yang salah tapi ga tau kesalahannya.

Orang yang tidak akan menyalahkan apapun betapapun dia tau yang salah siapa, tetapi dia tidak menyalahkan tetapi dia menguatkan agar dia bisa menguatkan dengan cara yang lebih baik lagi.

Orang baik adalah orang yang mengaitkan apapun dengan ALLAH SWT. Sehingga bahwa dalam suatu kejadian boleh jadi kita ikut berperan dalam kejadian tersebut. Peran kita disana adalah kita harus instropeksi, pasti ada sesuatu antara dirinya dan ALLAH, pasti kalau akan menyalahkan dia menyalahkan diri sendiri. Cirri orang ga baik selalu menyalahkn orang lain padahal boleh jadi kesalahannya ada andil kita di dalamnya. Jangan2 ini cara ALLAH menegur kita. Dia sedang digerakkan ALLAH untuk menegur kita, karena kita belum berbuat baik kepada ALLAH. Kuman di sebelah sana Nampak, gajah dipelupuk mata diinjak.

Tau jujur tapi bohong, tau sabar tapi ngeluh, tau ikhlas tapi riya, apa ini kaburomaktan. Kaburomaktan sudah ALLAH firmankan pada kita. Tau mengucapkan tetapi tidak melakukannya. Kita punya satu paket kewajiban yang isinya 3, BELAJAR, MENGAMALKAN DAN MENYAMPAIKAN. Ini satu paket. Karena satu paket maka ke 3nya harus dilakukan. Anti punya ilmu tapi kenapa ga menyampaikam? Karena say takut kaburomaktan he. Kalau kta tkut kaburomaktan? Lalu kenapa anti ga takut padahal anti belum mengamalkan? Malah takut kaburomaktn.
Kewajiban orang tau itu mengamalkan. Kalau seandainya tidak tahu menjadi alasan untuk tidak mengamalkan, ini tetep salah, kenapa kok belum tau.

ORANG BAIK ITU ADALAH ORANG YANG TIDAK AKAN MENYALAHKAN SIAPAPUN. JIKA MELIHAT ORANG LAIN SALAH, INILAH LADANG AMAL BUATNYA. ORANG SALAH TIDAK MENGIJINKAN KESALAHANNYA MENJADI ALASAN BAGI ORANG LAIN UNTUK BERBUAT SALAH.