Senin, 2 april 2012
Kita semua tumbuh bersama waktu, hanya batu dan benda-benda
mati yang tidak bisa tumbuh. Manusia adalah salah satu makhluk
Kalaulah hidup tumbuh bersama waktu, benarkah kita benar2
hidup tumbuh seiring bersama tumbuhnya waktu?
Tentu tumbuhnya manusia berbeda dengan tumbuhnya kambing,
kambing semua peternak kambing akan merasa senang jika tumbuhnya kambing
disertai dengan bertambahnya berat badan, apalagi kalo mau idul qurban.
Bagaimana kalo manusia? Justru kalo manusia tumbuh bersamaan
dengan tumbuhnya berat badan, hari ini 80 kg besoknya, 81, 83,89 dst. Semakin
menjerit karena ini malapetaka.
Allah menciptakan tumbuhnya bukan hanya raga semata, tetapi
lebih kepada jiwa, yang termanifestasi di sikap dan perilaku. Di awali dengan
tumbuhnya pengertian-pengertian kita.
DULU waktu kecil saat kita dicela oleh orang rasanya gimana?
Kalo dihina? Sedih marah sesuatu yang tidak disukai. Sekarang kita dah
MAHASISWI kalo dihina masih marah itu berarti pengertiannya tidak tumbuh. Sakit
dulu merupakan hal yang tidak menyenangkan, tetapi sekarang? Masih ga
menyenangkan, ini pengertiannya belum tumbuh.
Hidup ini ada tahapannya. Tahapan paling awal dari hidup
adalah jadilah orang baik, kalo orang menjalani hidup tidak dari orang baik
tapi langsung benar, belum tentu benarnya dia menjadikan dia tumbuh, belum
tentu benarnya dia mendatangkan manfaat.
Contoh untuk diri: kita sholat sebagai makmum, kita udah
belajar menjadi makmum yang benar, salahsatunya ga boleh mendahului imam, dia
udah menjadi orang benar tapi belum belajar menjadi orang baik, kemudian
imamnya membaca sirat panjang sekali, apa yang harus dilakukan, ya nunggu ya
dia harus menunggu surat yang panjang. Ketika dia belum menjadi orang baik dia
menunggu sambil kesel atau dongkol. Dia bener ga mau rukuk tapi dia sambil
ngedumel dan dongkolnya, dalam benarnya
dia sangat tidak mengandung manfaat.
Kapan seseorang di katakan
sebagai ORANG BAIK?
Adalah ketika kita mengaitkan apapun yang terjadi dengan
Allah SWT dalam arti yang positif. Bukan dengan yang lain tetapi hanya dengan
ALLAH.
misalkan.....
Kenapa ya seharian ini kok saya mengalami kejadian yang tidak
mengenakkan? Oh ini tgl 13,oh ini gara2 saya dekat dengan dia.
Orang yang baik adalah orang yang tidak pernah menyalahkan
apapun dan siapapun, tidak ada yang dipersalahkan di dunia ini. Karena semua
dikaitkan dengan Allah SWT.
Gara2 kamu demikian,
Hidup ini tidak ada gara-gara adanya hanya atas seijin ALLAH
SWT. Kenapa hidup saya sial terus,Tanya ke paratidaknormal, tolong pulang ke
rumah ukur pintu rumah, oalah rejeki bapak tidak sesuai dengan ukuran pintu
rumah bapak kurang 1 cm. cirri hidup ga
baik adalah masih ada yang dipersalahkan, atau masih ada gara2.
Misalnya orang janji jam7 datang jam8 itu salah betul tapi
tidak perlu dikaitkan dengan akibat2 selanjutnya, memang kesanya ada
kausalitas, atau sebab akibat.
Dimana saat ada akibat itu terjadi pada kita kita tidak
mengaitkan sebab yang dikaitkan dengan makhluk.
Hidup yang baik itu selalu dikaitkan dengan AQIDAH. Ketika
ada akibat tidak boleh dikaitkan dengan sebab. Hujan saat kemudian sakit, tidak
akan menyalahkan hujan. Ya ALLAH engkau yang menciptakan air, saat aku
terbasahi air inilah rencana darimu dan saya yakin ini akan membawaku kearah
kebaikan. Nanti kalau saya sampai kampus saya ga bisa masuk karena basah, nyata
ga ? belum. Begitu sampai kampus kuliahnya ditunda.
Janjian terlambat, ketika sampai di sana betul-betul
keretanya sudah terlambat. Bagi orang yang tidak baik akan merasa rugi, wah
tiket kita hangus ni, gara2 kamu datang terlambat, kita susah nih. Peristiea
yang tidak mengaitkan dg ALLAH, seolah2 Allah tidak berperan atas
keterlambatannya. Karena segala sesuatu terjadi atas ijin ALLAH. Segala sesuatu
tidak akan bisa dilepaskan dengan ijin ALLAH SWT, pasti ada kebaikannya. Selalu
akan ada solusi. Naik motor tersenggol motor lain. Kalau sebagai orang baik
tidak akan nada yang disalahkan.
Apakah dengan demikian kita ga boleh menyalahkan orang yang
salah? Karena orang salah tidak perlu disalahkan, jangan pernah menyalahkan
orang yang salah, saat dia di salahkan.
Akan jadi netral. Kamu sih!!! Ini sama saja orang salah ketemu orang salah,
orang ang salah ketika disalahkan dia akan mengulangi. Orang yang salah itu
sudah tau dirinya salah. Orang yang salah itu harus dikuatkan bahwa dia salah
kemudian diluruskan (dikasih tau benarnya). Cuma kemudian ada yang salah tapi
ga tau kesalahannya.
Orang yang tidak akan menyalahkan apapun betapapun dia tau
yang salah siapa, tetapi dia tidak menyalahkan tetapi dia menguatkan agar dia
bisa menguatkan dengan cara yang lebih baik lagi.
Orang baik adalah orang yang mengaitkan apapun dengan ALLAH
SWT. Sehingga bahwa dalam suatu kejadian boleh jadi kita ikut berperan dalam
kejadian tersebut. Peran kita disana adalah kita harus instropeksi, pasti ada
sesuatu antara dirinya dan ALLAH, pasti kalau akan menyalahkan dia menyalahkan
diri sendiri. Cirri orang ga baik selalu menyalahkn orang lain padahal boleh
jadi kesalahannya ada andil kita di dalamnya. Jangan2 ini cara ALLAH menegur
kita. Dia sedang digerakkan ALLAH untuk menegur kita, karena kita belum berbuat
baik kepada ALLAH. Kuman di sebelah sana Nampak, gajah dipelupuk mata diinjak.
Tau jujur tapi bohong, tau sabar tapi ngeluh, tau ikhlas
tapi riya, apa ini kaburomaktan. Kaburomaktan sudah ALLAH firmankan pada kita.
Tau mengucapkan tetapi tidak melakukannya. Kita punya satu paket kewajiban yang
isinya 3, BELAJAR, MENGAMALKAN DAN MENYAMPAIKAN. Ini satu paket. Karena satu
paket maka ke 3nya harus dilakukan. Anti punya ilmu tapi kenapa ga
menyampaikam? Karena say takut kaburomaktan he. Kalau kta tkut kaburomaktan?
Lalu kenapa anti ga takut padahal anti belum mengamalkan? Malah takut
kaburomaktn.
Kewajiban orang tau itu mengamalkan. Kalau seandainya tidak
tahu menjadi alasan untuk tidak mengamalkan, ini tetep salah, kenapa kok belum
tau.
ORANG BAIK ITU ADALAH ORANG YANG TIDAK AKAN MENYALAHKAN
SIAPAPUN. JIKA MELIHAT ORANG LAIN SALAH, INILAH LADANG AMAL BUATNYA. ORANG
SALAH TIDAK MENGIJINKAN KESALAHANNYA MENJADI ALASAN BAGI ORANG LAIN UNTUK
BERBUAT SALAH.