(lanjutan edisi bisa ke jepang)
Setelah
aplikasi kami diterima di ICAST, banyak yang harus kami urusi, dikarenakan ini
pengalaman pertama kami pergi ke luar negri. Tanpa ada uang yang mencukupi,
kami pun memikirkan langkah-langkah yang bisa kami lakukan. Yang pertama
terpikirkan adalah membuat paspor, karena kata orang-orang membuat paspor itu
lama dan kalau pun kami ga jadi berangkat gak ada ruginya kami mempunyai
paspor. Ternyata memang banyak yang harus dipersiapkan. Dan ini beberapa hal
yang saya lakukan.
1. Mencari
info di website imigrasi, persyaratan apa yang harus saya lengkapi, dan kemarin
berkas-berkas saya berupa:
a.
Akta kelahiran asli dan foto kopi
b.
Kartu keluarga asli dan foto kopi
c.
Surat Keterangan dari fakultas
d.
KTP dan foto kopi
2. Dating
ke kantor imigrasi di Yogyakarta, alamatnya bisa diliat di website. Letaknya di
sebelah bandara adi sucipto, depannya pom bensin.
3. Ambil
blanko yang warnanya kuning, terus diisi secara lengkap (disuruh petugasnya
harus lengkap dulu) di dalamnya ada keterangan orang tua, missal tempat tanggal
lahir, alamat. Bisa diliat di kartu keluarga
4. Terus
ambil kartu antrian, bilang sama petugasnya kalau baru mau nyerahin berkas.
Soalnya ada antria buat foto dan wawancara juga
5. Antri
sambil nunggu giliran, terus kita dikasih kaya kuitansi gitu dan tanggal kita
harus kembali lagi untuk foto dan wawancara serta membayar, biasana 3 hari
setelahnya disana juga tertera uang yang harus kita bayar kalau saya kemarein
255.000 rupiah
6. 3
hari kemudian saya dating, disarankan untuk dating lebih pagi agar antrinya
tidak terlalu banyak. Bahkan saya dating jam setengah delapan dan ternyata yang
menunggu kantor imigrasi buka sudah sangat banyak. Saat dibuka kami pun berebut
karena mengalah saya pun dapat antrian nomer 15.
7. Saya
duduk di dekat loket foto dan wawancara. Nanti pas pertama bakal di panggil
nomer urutnya di loket pembayaran, kita taruh dulu terus dipanggil nama kita
dan kita bayar sejumlah uang yang sudah tertera dan kita di kasih kuitansi
pembayaran.
8. Nunggu
lagi buat di foto, harus benar-benar diperhatikan karena yang dipanggil sudah
namanya. Terus dapat giliran foto, untuk para jilbabers, kalau pas foto paspor
diperhatikan bagian wajah yang terlihat kata bapak yang moto minimal 80 % bagia
wajah harus terlihat.
9. Keluar
dan nunggu lagi buat wawancara, wawancaranya biasa kita ditanya-tanya tentang
keperluan pembuatan paspor dan mungkin ada pertanyaan tambahan lain yang setiap
orang beda-beda. Kalau saya malah ibunya gak nanya Cuma bilang, oh ini mba yang
mau ke jepang, gitu doing. Soalnya pas nyerahin berkas udah ditanya-tanya dan
wawancaranya dengan ibu yang sama. Trus kita disuruh tanda tangan
10. Kalau
gak salah 3 atau 4 hari kemudian kita balik lagi untuk mengambil paspor kita
11. Tiba
hari itu, kita gak perlu ambil nomer antrian, kita tinggal naruh kertas
pengambilang atau kuitansi kita dalam sebuah rak di loket pengambilan, terus
nanti dipanggil nama kita dan disuruh ngecek lagi isi dalam paspor kita kalau
udah bener, kita mesti motokopi bagian depan paspor kita dan dikasihkan ke
bagian pengambilan paspor
Oh iya di kantor
imigrasi ada tempat fotokopian di basement dekat parkiran di dalam.
Dan akhirnya
paspor pun jadi.
Alhamdulillah
akhirnya saya punya paspor. ^_^
Hikmah
1. Kalau
tidak punya waktu banyak mending dating lebih awal ke kantor imigrasi
2. Bawa
sesuatu untuk mengusir kebosanan saat menunggu antrian bisa buku atau hp (zaman
sekarang hp sudah sangat canggih)
3. Perlu
diperhatikan bagi yang kuliah karena harus 3 kali ke kantor imigrasi maka harus
disesuaikan dengan jadwal kuliah, jangan sampai membolos
4. Harus
membaca website imigrasi terlebih dahulu karena terdapat banyak informasi
tentang paspor di dalamnya.